Rukyat Hilal Zulhijah 1443 H untuk Penentuan Waktu Idul Adha, BMKG Turunkan 29 Tim Pengamat

- 28 Juni 2022, 19:30 WIB
Rukyat Hilal Zulhijah 1443 Hijriah yang berhubungan dengan waktu penentuan Idul Adha
Rukyat Hilal Zulhijah 1443 Hijriah yang berhubungan dengan waktu penentuan Idul Adha /ANTARA

PORTAL PAPUA BARAT - Untuk mengamati hilal Zulhijah 1443 Hijriah yang berhubungan dengan waktu penentuan Idul Adha, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berencana menurunkan 29 tim pengamat.

Tim pengamat utusan BMKG tersebut akan disebar ke sejumlah wilayah di Indonesia.

Melansir Antara, Kepala Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 28 Juni 2022 membenarkan hal tersebut.

Baca Juga: Kombinasi dengan Budaya Jawa, SMK DKV di Raja Ampat Buat Wayang dari Pohon Sagu

“Rencananya tim tersebut akan melaksanakan rukyat hilal pada 29 Juni 2022,” kata Rahmat, dikutip dari Antara, Selasa, 28 Juni 2022.

Ia menyatakan bahwa sebanyak 29 tim pengamatan tersebut disebar di sejumlah wilayah seperti Kabupaten Aceh Besar, Medan, Deli Serdang, Padang Panjang, Bengkulu, Batam, Tanjung Pinang, Tangerang, Garut, Banjarnegara, Bantul, Malang, Badung, Mataram.

Kemudian di Balikpapan, Waingapu, Kupang, Alor, Manado, Gorontalo, Donggala, Makassar, Kolaka, Ternate, Ambon, Sorong dan Jayapura.

Baca Juga: Simak Penetapan Tanggal Idul Adha 2022 Menurut Muhammadiyah, NU dan Pemerintah

Rahmat menuturkan BMKG akan menggelar pengamatan (rukyat) hilal setiap awal bulan Qomariyah untuk mengetahui keakuratan prediksi.

Mekanisme yang digunakan dalam pengamatan menggunakan teleskop terkomputerisasi yang dipadukan dengan teknologi informasi.

Data yang didapatkan kemudian akan dikirim dan disimpan langsung ke server BMKG pusat untuk disebarkan kembali pada publik.

Baca Juga: 12 Outlet Holywings di Jakarta Ditutup, Bamus Betawi: Terima Kasih Pak Anies

“Saat pengamatan dilaksanakan, kecerlangan cahaya hilal akan direkam oleh detektor yang dipasang pada teleskop yang secara otomatis mengikuti pergerakan posisi bulan di ufuk barat,” ujarnya.

Berdasarkan data visibilitas yang dimiliki, jelas Rahmat, konjungsi awal bulan Zulhijah 1443 Hijriah di Indonesia terjadi sebelum matahari terbenam pada hari Rabu, 29 Juni 2022 pukul 02.52 UTC atau 09.52 WIB atau 10.52 WITA atau 11.52 WIT.

Terbenamnya matahari tanggal 29 Juni 2022, paling awal terjadi di Merauke, Papua pukul 17.30 WIT dan paling akhir pukul 18.56 WIB di Sabang, Aceh.

Baca Juga: Tidak Bersertifikat Standar, Holywings Group Dicabut Izin Usahanya oleh Pemprov DKI Jakarta

Sementara itu, tinggi hilal saat matahari terbenam berkisar antara terendah sebesar 0,87 derajat di Merauke, Papua sampai dengan tertinggi sebesar 3,23 derajat di Sabang, Aceh.

Elongasi saat Matahari terbenam terkecil terjadi sebesar 4,20 derajat di Jayapura, Papua sampai dengan terbesar 4,97 derajat di Banda Aceh.

Umur Bulan saat matahari terbenam berkisar dari yang termuda sebesar 5,65 jam di Merauke, Papua sampai dengan yang tertua sebesar 9,07 jam di Sabang, Aceh.

Baca Juga: Fakta Penembakan Warga Sipil oleh KKB di GOR Aula DPRD Kabupaten Deiyai, Papua

Sedangkan Kecerlangan Bulan (FIB) saat matahari terbenam berkisar antara 0,14 persen di Jayapura, Papua sampai dengan 0,19 persen di Banda Aceh, Aceh.

“Lag atau selisih terbenamnya matahari dan terbenamnya bulan berkisar antara 5,86 menit di Merauke, Papua sampai dengan 17,73 menit di Sabang, Aceh,” ujar Rahmat.

Berdasarkan data visibilitas itu, terang Rahmat, hilal berpotensi kecil kemungkinan untuk teramati karena ketinggian hilal yang rendah, elongasi yang kecil, umur bulan yang masih muda, lag yang singkat dan kecerlangan bulan yang redup.

Baca Juga: Sedang Bermain Badminton, 1 Warga di Deiyai Tewas Ditembak KKB di Aula DPRD

Rahmat juga mengungkapkan bahwa berdasarkan pengalaman pengamatan oleh BMKG, hilal dengan tinggi paling rendah dan lag tercepat yang berhasil diamati tim BMKG adalah tinggi hilal 6 derajat 28,45’ dan Lag 30m 19d.

“Hilal dengan elongasi terkecil dan fraksi illuminasi bulan (FIB) tertipis yang diamati BMKG adalah dengan elongasi 7 derajat 18,35’ dan FIB 0,41 persen,” ucap Rahmat.

Baca Juga: Menko Perekonomian Bertemu Ronaldinho dan Bahas Sekolah Bola, Ronaldinho: Ide yang Bagus

Meskipun demikian, Rahmat meminta masyarakat untuk menunggu keputusan Kementerian Agama melalui sidang isbat yang akan diumumkan pada tanggal 29 Juni 2022 malam, terkait kapan waktu yang tepat untuk merayakan Idul Adha.

“Masyarakat luas dapat ikut melihat Hilal penentu awal bulan Zulhijah 1443 Hijriah hari Rabu, 29 Juni 2022 pada sore hingga petang, secara langsung online dengan mengakses laman BMKG https://hilal.bmkg.go.id/ dari rumah masing-masing,” pungkasnya.***

Editor: Elvis Romario

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah