Vladimir Putin Berencana Hadir di Pertemuan G20, Perdana Menteri Australia Langsung Kontak Presiden Jokowi

25 Maret 2022, 13:16 WIB
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison menyoroti rencana datangnya Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam menghadiri KTT G20 di Bali pada Oktober-November 2022 mendatang. /Reuters/Sergei Ilyin/Darrian Traynor

PORTAL PAPUA BARAT – Isu terkait hadirnya Presiden Rusia Vladimir Putin pada pertemuan KTT Kelompok Dua Puluh (G20) di Bali, Indonesia pada Oktober-November 2022 mendatang menuai pro dan kontra.

Pasalnya, sebagai salah satu anggota dalam G20, Vladimir Putin tetap berniat untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G20 tersebut terlepas dari hubungan politik antara Rusia dan Ukraina.

Merespon hal itu, Perdana Menteri Australia, Scott Morrison langsung menghubungi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membahas terkait kehaditan Vladimir Putin di pertemuan G20.

Meskipun tidak menyampaikan isi pembicaraan tersebut, Perdana Menteri Australia itu sangat keberatan jika Putin turut serta dalam pertemuan yang berlangsung di Bali.

Baca Juga: NATO Berniat Capai 2 Persen untuk Bidang Pertahanan, Paus Fransiskus: Ini Gila

“Saya pikir kita perlu memiliki orang-orang di ruangan yang tidak menyerang negara lain,” ungkap Scott Morrison yang dikutip Portal Papua Barat dari Channel News Asia, Jumat.

“Dan gagasan untuk duduk satu meja dengan Vladimir Putin bagi saya adalah langkah yang terlalu jauh,” sambungnya dalam konferensi pers di Melbourne.

Tentu, Morrison sangat tidak mengharapkan kehadiran Presiden Rusia itu karena telah melanggar hukum internasional yang berlaku.

Baca Juga: Dokter Citra Amelinda Ungkap Pentingnya ASI Bagi Bayi Makin Lancar di Minggu Ke-3 Bulan Pertama

“Rusia telah menginvasi Ukraina. Ini adalah tindakan kekerasan dan agresif yang menghancurkan aturan hukum internasional,” tegas PM Australia itu.

Beliau juga menyampaikan bukan hal baru sikap dari Vladimir Putin atas invasi yang dilakukannya ke Ukraina hingga menewaskan banyak warga sipil di sana.

“Jadi kita tahu bentuk Vladimir Putin dalam hal mengambil nyawa warga sipil yang tidak bersalah,” ucap Morrison sembari mengungkit perbuatan Rusia atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 pada 17 Juli 2014 silam.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer Hari Ini Jumat, 25 Maret 2022: Penuh Tekad Membuahkan Hasil yang Produktif

“Saya tidak terkejut dengan kebiadaban mereka. Saya tidak terkejut dengan arogansi mereka dalam apa yang mereka coba terapkan di Ukraina. Dan itulah mengapa, Australia menjadi salah satu yang terkuat dalam mengambil tindakan terkait dengan Rusia,” tegas Perdana Menteri Australia, Scott Morrison.

Untuk diketahui, Australia jatuhkan sanksi terkait larangan semua ekspor alumina (aluminium oksida) dan bauksit ke Rusia sembari menjanjikan memberi bantuan kemanusiaan dan senjata ke Ukraina.***

Editor: Bee Benn

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler